oleh

Proyek SPAM Diduga Asal Jadi,PPK DPUPR Tubaba Tantang Narasumber

TUBABA(Ragamnews.co.id)–Terkait Proyek Pekerjaan Sumur dalam terlindungi, Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Tiyuh Agung Jaya, Kecamatan Way Kenanga, Kabupaten Tulang Bawang Barat yang diduga asal jadi, Rihmi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten setempat bukan mencari solusi untuk memperbaiki namun lantas menantang Narasumber.

 

Tantangannya tersebut seolah-olah ingin memicu keributan,hal itu diungkapkan Rihmi saat di konfirmasi awak media terkait Air SPAM di Tiyuh Agung Jaya yang tidak mengalir dan belum pernah dirasakan puluhan warga sekitar.

 

“Apa motivasinya ,gak senang sama w ,gak senang sama kontraktor ngomong aja, BT saya di bilang gak ngalir dari awal kita orang gak bodoh amat. Itu kan masih masa perawatan yang ngisi pulsa siapa coba gak mungkin w, w dapat duit aja enggak seperak gak dapat duit.

Sandi sandi sandi terus sudah kayak polisi aja,sekalian aja dia lapor ke Polisi biar nanti kita buktikan siapa yang kasih berita gak benar,” katanya Rihmi melalui Via telpon WhatsApp,Senin(14/2/2022).

 

Saat di singgung selain Proyek SPAM di Tiyuh Agung Jaya juga ada SPAM di wilayah Tiyuh Mercubuana berdasarkan informasi dari salah satu Anggota DPRD Tubaba Roni yang menindaklanjuti laporan warga Mercubuana, Rihmi mengatakan agar membeli pulsa sendiri dengan kisaran satu juta agar mengalir air SPAM tersebut.

 

“Itu kendalanya pulsa gak di isi, sama pipanya angin nan, Suruh dewan itu isi pulsa 1 juta biar ngalir,masak w yang mau ngisi,” ucapnya Rihmi

 

Menanggapi hal tersebut Sandi yang merupakan Narasumber warga Tiyuh Agung Jaya merasa kecewa atas perilaku Rihmi selaku PPK Dinas PUPR Tubaba.

 

“Tidak mau cari solusi kalau seperti itu, apa seperti itu prilaku selaku pejabat, kita masyarakat sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan,karena ini benar makanya jangan dari kantor saja ayo turun ke lapangan, benar apa gak air di tempat kami tidak mengalir dari awal, hari ini sudah di perbaiki mereka. dari awal sampai kemarin kemana saja sementara keluhan Kami sudah di sampaikan berulang kali melalui bang restu,Wayan bahkan Dia Rihmi, hingga Anton pekerja juga,tapi nyatanya gak di perbaiki,ya ya saja sampai ada pemberitaan baru di perbaiki,” ujarnya.

 

Terpisah, menanggapi hal tersebut Roni yang mengetahui pernyataan PPK dalam Proyek SPAM tersebut merasa Geram.

 

“Ini keluhan masyarakat Mercubuana,air nya gak ngalir pipa pipanya dan keran banyak yang bocor sampai saat ini emang gak bisa digunakan.

Gak etis pejabat ngomong begitu,gak pas menyampaikan seperti itu,bukan cari solusi,bukan dewan gak bisa ngisi pulsa, gak baik etikanya,ini kan laporan masyarakat ke rumah kok jadi dewan yang ngisi,itu tanggung jawab mereka,kalau airnya ngalir, kerannya bagus,pipanya gak bocor kenapa masyarakat harus protes.

Makanya jangan diatas meja, seperti anak sekolah diatas meja sampai praktek di lapangan gak tau ya seperti itu dia,turun ke lapangan cek coba langsung,” Kata Roni dengan nada geram saat dikonfirmasi,Senin(14/2/2022).

 

Di lain sisi Sekretaris Dinas PUPR Tubaba mengatakan sudah melakukan pengecekan dan perbaikan pada SPAM tersebut.

 

“Sedang d cek, Warga salah penafsiran antara Macet dan Habis Pulsa Meteran Listriknya,ini habis pulsa, Rekanan dalam massa Pemeliharaan,” tulis Sadarsyah melalui pesan WhatsApp.

 

Diberitakan sebelumnya Proyek SPAM tahun 2021 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Tubaba yang dikerjakan oleh CV.Lembak Indah dengan nomor kontrak:600/09/Kontrak/PU/TUBABA/2021 dengan Nilai Anggaran sebesar Rp.708.619.000 diduga asal jadi.

 

Menurut Sandi Narasumber warga Tiyuh Agung Jaya dari awal pembangunan tidak mengalir air sehingga terkesan tidak berfungsi keran yang mengalir ke rumah warga.

Laporan Wartawan:Eko/Lani/Zeki

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed