oleh

Kasus Dugaan Korupsi Kakon Pulau Panggung Disoroti Tokoh Aktifis

Tanggamus(Ragamnews.co.id)–Kasus dugaan Korupsi Kepala Pekon (Kakon) Pulau Panggung Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung, Darmawansyah disoroti banyak kalangan tokoh aktifis dilampung, salah satunya, Yudi Gondrong yang akrab disapa Yugo, mengatakan mengamati pemberitaan media terkait penggunaan dana DD Pekon Pulau Panggung, sangat jelas ada dugaan korupsi yang dilakukan oleh Kakon setempat, karena mark-up anggaran negara itu juga merupakan korupsi yang sytematis bertujuan mencuri duit negara untuk kepentingan pribadi atau golongan.

 

Selain itu Yugo menjelaskan peran serta media masa sangat penting karena sarana informasi sebagai kontrol sosial, termasuk kasus korupsi seperti yang terjadi di Pekon Pulau Panggung, sangat jelas makin terkuak aroma korupsinya, makin terang benderang dengan terbukanya informasi kebocoran anggaran pembaggunan jalan onderlagh didusun 2 pekon setempat.

 

Yugo juga menjelaskan karena korupsi ini musuh bersama maka perlu peran serta masyarakat dan aparat penegak hukum membrantasnya, artinya bila perlu ditelisik juga kegiatan pembangunan yang lainnya dipekon Pulau Panggung karena dihawarirkan ada kebocoran lain lagi.

 

“Korupsi adalah musuh bersama maka perlu peran serta masyarakat dan APH dalam pemberantasan korupsi,” terang Yugo.

 

Pada pemberitaan sebelumnya Kakon Pulau Panggung Darmawansyah diduga sengaja lakukan mark-up anggaran DD tahun 2021 peruntukan kegiatan pembangunan fisik jalan onderlagh, yang terletak didusun 2 pekon setempat.

 

Hal ini disampaikan seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan untuk pembangunan jalan onderlagh sepanjang 150meter dengan lebar 2,5meter, dengan anggaran Rp.190juta, jalan onderlagh tersebut yang terletak didusun 2 pekon setempat diduga anggarannya ada mark-up tinggi, karena sangat tidak sesuai anggaran dana sebesar itu hanya untuk bangun onderlagh  jalan pasangan batu yang sangat pendek.

 

Sumber juga menjelaskan sangat nampak jelas mark-up anggaran pembangunan jalan onderlagh tersebut karena bisa dihitung secara rinci onderlagh lebar 2,5meter dan panjang 150meter anggaran sampai Rp.190juta,  artinya nilai onderlagh satu meternya mencapai Rp.1.266.000,. sangat jelas nilai begini sangat ketinggian mark-up anggarannya.

 

Lebih lanjut sumber juga menjelaskan saat pelaksanaan pembangunan onderlagh tersebut diperkirakan untuk pasangan batu belahnya menghabiskan sekitar 8 mubil saja, taburan pasirnya paling maksimal 4 mubil saja, perkiraan upah pasang batu Rp.6juta, artinya untuk pasangan onderlagh saja kurang dari Rp.20juta, itu pun sudah diperkiraan tinggi sekali nilai harganya, jika ditambah pembuatan gorong-gorong satu buah nilai Rp.5juta sudah bisa dihitung unsur korupsinya anggaran dana pembangunan onderlagh ini mancapai ratusan juta.

 

“Melihat dari jumlah volume jalan onderlagh dengan perbandingan anggaran yang digunakan sudah bisa dihitung ada mark-up anggaran hingga ratusan juta, ini sudah masuk kategori korupsi juga,” kata sumber.

 

Sementara Darmawansyah Kakon Pulau Panggung saat dikonfirmasi diruangan kantornya pada jum’at (18/02/2022) menanggapi media ini dengan nada keras, bahkan mempertanyakan surat tugas media seraya ambil fhoto kartu pers media dengan ponselnya, ketika ditanya soal anggaran pembangunan onderlagh dia mempersilahkan periksa sendiri aja dilokasi, namun tidak ada tanggapan kaitan anggaran yang dimark-up, kakon pulau panggung yang juga menjabat ketua apdesi kecamatan setempat itu malah jadi emosi.

 

“Silahkan periksa sendiri dilokasi untuk apa konfirmasi lagi artinya data kamu orang gak akurat jika masih konfirmasi,” katanya.

 

Namun dia mengakui benar ada pembangunan onderlagh didusun dua tersebut, bahkan dia mengatakan pembangunan itu ada tambahan buat gorong-gorong satu buah, kualitas gorong-gorong bagus dan terbukti saat dibangun jalan waktu itu dilewati mubil truk saja kuat tidak rusak, dia menerangkan jika onderlagh lebar 2,5meter dengan panjang 150meter dengan anggaran Rp.190juta.

 

Namun ketika ditanya media anggaran paving blok didepan kantor pekonnya dia tidak menjelaskannya, malah dia menuding  awak media hanya cari-cari saja, entah apa yang dimaksud dengan cari-cari saja.

 

Berulang kali Darmawansyah mengatakan dia sangat kesusahan menjadi kakon, apalagi jika ditanyai soal proyek pekonnya begini semakin jadi bingung, baiknya kalian coba jadi kakon dulu biar tau rasa susahnya, ucapnya seraya meradang.

 

Wartawan Sahirun.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed