oleh

Program Pembuatan Pupuk Organik di Tanjung Baru Terbengkalai,Petugas KSM, DLH dan Desa Banyak Kejanggalan

-Daerah, OKU-2,254 views

OKU(RN)–Kendaraan pengangkut sampah(bentor) yang merupakan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

yang berada di sekitar wilayah desa tanjung baru kecamatan baturaja timur kabupaten Ogan Komering Ulu(OKU) provinsi sumatera selatan.

diperkirakan beberapa minggu terakhir teronggok/terbekalai di pinggir jalan dan menimbulkan bau busuk yang menyengat bagi warga sekitar atau orang yang melintasi di area tempat teronggoknya kendaraan pengangkut sampah tersebut.

menurut keterangan sopir bentor pembuangan sampah, sebut saja namanya Ali.

ia membenarkan bahwa kendaraan itu adalah bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Namun kendaraan tersebut sudah mogok selama 2 minggu terakhir karena rusak tapi tidak ada dari pihak pengurus atau yang lainnya untuk membenahi kendaraan tersebut.

“Saya tidak bisa membenahi atau membawa kendaraan itu ke bengkel pak, karena selama ini saya hanya menerima upah sekitar 1 juta perbulan itupun dari masyarakat desa yang saya angkut sampahnya. Dan dari uang itu juga saya mengisi bahan bakar minyak(BBM) juga oli nya.

Jadi gaji saya diperkirakan hanya sekitar 500 ribu perbulan nya pak.

Sedangkan para pengurus menerima gaji sebesar Rp 700 ribu perbulan.

Tanpa bekerja seperti saya,” tutur Ali kepada awak media beberapa hari lalu.

Lalu awak media pun mendatangi kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang beralamat di kemelak km 8 kab Oku.

Pihak Dari DLH melalui Britmand yang bekerja di bidang mengelolahan sampah mengatakan kepada awak media.

bahwa kendaraan pengangkut sampah tersebut bukanlah merupakan bantuan dari kabupaten Oku melainkan bantuan dari provinsi.

“.dan di Oku ini Hanya ada 2 titik. Salah satu nya ialah berada di desa tanjung baru tersebut sedangkan satu nya lagi berada di batumarta unit III tepatnya di desa lekis rejo kecamatan lubuk raja kab oku.

Bantuan Kendaraan itu dipergunakan untuk mengumpulkan sampah lalu diolah menjadi pupuk Organik.

Menurut keterangan Britmand kendaraan pengangkut sampah yang berada di desa lekis rejo berjalan dengan lancar karena dipergunakan dengan baik dan semestinya.

Beda sama yang berada didesa tanjung baru seperti tidak terurus sama sekali, Padahal didesa tanjung baru itu sudah ada gedung untuk pembuatan pupuk Organik, namun selama 5 tahun hanya memproduksi satu kali sedangkan disana sudah ada pengurusnya dan untuk masalah gaji anggarannya Rp 700 ribu per orang.

Dulu berjumlah 3 orang anggota dan sekarang hanya tinggal 2 orang lagi

Entah bagaimana cara kerja mereka, tidak ada kekompakan,seperti makan gaji buta,” terangnya.

Pihak DLH menjelaskan bahwa itu TPS 3R itu konsepnya dikelola oleh KSM(Kelompok Swadaya Masyarakat), dan TPS 3R itu pembangunannya dibantu kementerian PUPR, dananya langsung turun ke KSM dan pada akhirnya pengelolahan pun di KSM.

Yang didesa tanjung baru itu namanya KSM TB Gemilang, yang didapat dari bantuan pusat terbangun gedung TPS 3R dengan sarana alat pencacah,alat penyaring kompos serta 2 unit motor, jadi sebagai komitmen daerah sudah dibantu pemerintah pusat yang ngasih pendampingan dana insentif petugas dan bayaran listrik, petugas diusulkan dari desa,sedangkan masalah listrik diputus berdasarkan keterangan sekretariat baru bulan 11, dan bulan 12 desember 2022 dikarenakan keadaan kas dinas kosong kalau ini dapat diupayakan dengan pemasangan kembali. Sedangkan untuk motor yang mogok dan ada sampahnya sudah dibantu pengangkutannya.” Begitu penjelasan dari pihak DLH kepada awak media

Nama petugas TPS 3R Tanjung Baru yang diberikan oleh DLH kepada awak media adalah:

1. EFI KLIHARDIYANTI

2. GINA ZITARA APRILIEN

Namun menurut keterangan dari perangkat desa untuk masalah tagihan listrik pihak desa sudah beberapa kali kasih tembusan kepada DLH tetapi tidak ada jawaban atau tanggapan sama sekali . Sehingga KWH tersebut dicabut oleh pihak PLN.

Dan untuk nama petugas TPS 3R yang disebutkan oleh DLH, Kades serta perangkat desa maupun masyarakat desa Tanjung Baru tidak mengetahui dan mengenali nama-nama tersebut

 

Nama itu sepertinya hanya dikelola oleh atau dibuat oleh pihak DLH itu sendiri,”kata Alamah yang menjabat sebagai BPD Desa Tanjung Baru.

 

Setelah mendengar jawaban dari pihak DLH dan pihak Kades desa tanjung baru yang berbeda penjelasannya, membuat awak media penuh dengan tanda tanya,??(jim)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed