Tanggamus-Dalam Peresmian Peresmian Taman Kota Sukarno Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus di resmikan langsung Pj BupatiIr Mulyadi Irsan, MT. di dampingi Kadis Dinas PUPR Riswanda Djunaidi yang bertempat di Kota Agung.
(Senin 03 pebruari 2025)
Acara peresmian taman kota Sukarno di hadiri FORKOPIMDA Kabupaten Tanggamus, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Tanggamus, Sekretaris Daerah, Para Asisten, Staf Ahli Bupati dan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Tanggamus. Pimpinan Instansi Vertikal seKabupaten Tanggamus: Camat, Uspika dan Lurah seKecamatan Kota Agung, Para Kepala Pekon, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda seKecamatan Kota Agung.
Pj Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan, MT. dalam sambutan nya mengatakan, “Taman Kota yang saat ini kita resmikan merupakan aset dan lokasi kebanggaan bagi warga Kota Agung khususnya, yang merupakan warisan sejarah yang memiliki nilai sejarah tinggi. Bung Karno pernah menyatakan dalam pidatonya JAS MERAH, “Jangan Lupakan Sejarah”. Untuk itulah tempat Sejarah yang kita namakan Taman Kota Sukarno ini, sebagai pengingat kita, akan semangat jejak kemerdekaan RI.
“Dalam beberapa kali diskusi yang pernah kami lakukan dengan melibatkan tokoh adat, penyimbang adat termasuk forum MPAL, bahwa wilayah Taman Kota Soekarno ini memiliki nilai sejarah yang kuat, konon menurut ahli sejarah bahwa Bapak Proklamator kita pernah singgah atau berkunjung di kawasan ini dan Konon, Kota Agung adalah wilayah Tanggamus pertama yang dimasuki kolonial Belanda tahun 1889.
“Kota Agung pada saat itu merupakan sebagai wilayah singgah karena sudah sangat berkembang dimasanya. Wilayah ini juga telah memiliki pemerintahan sendiri, dipimpin oleh seseorang yang disebut Controller.
“Perkembangan Kota Agung di mulai dari masa kolonial, kemerdekaan, hingga era reformasi atau otonomi daerah, dengan terbentuknya Kabupatern Tanggamus berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 Tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat Il Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus.
“Kota Agung, salah satu situs paling bersejarah di Lampung. Di Kota Agung, pada tahun-tahun awal kemerdekaan, sang Proklamator Indonesia Ir. Soekarno meninggalkan jejak semangat kemerdekaan kepada rakyat.
“Menurut sumber sejarah, Ibu Ngatinah, seorang veteran perempuan yang pada tahun 1993 telah berusia 98 tahun, mengungkapkan bahwa Soekarno pernah berpidato di Kota Agung, tepatnya di sebuah Lapangan pp yang dimasa lalu dinamakan Lapangan Merdeka yang kini menjadi Taman Kota.
“Ibu Ngatinah menuturkan, kunjungan Soekarno saat itu merupakan lawatan resmi presiden bersama rombongan para menteri dan militer melalui jalur darat dari Tanjungkarang (Bandar Lampung). “Pada hari itu, orang datang dari mana-mana. Apalagi orang Kota Agung, semuanya kumpul di lapangan,”
“Terkait dengan cerita sejarah tersebut, Maka Taman Kota ini, kita tata sesuai dengan tujuan awal yaitu sebagai ruang publik tanpa meninggalkan kesan
sejarah dan budaya, selain kawasan rekreasi, olahraga dan sebagainya.
Seperti tadi telah dilaporkan oleh Kadis PUPR bahwa Pemda Tanggamus telah menata kawasan yang bernama Ruang Terbuka Hijau (RTH) Ir. Sukarno ini menjadi Kawasan Taman Kota yang menjadi kebanggaan warga Kota Agung khususnya, Kabupaten Tanggamus pada umumnya.
Pada waktu yang sama, Kepala Dinas PUPR Kabuapten Tanggamus Riswanda Djunaidi dalam laporan nya menyampaikan,
“Ruang Terbuka (Open Spaces) merupakan ruang yang direncanakan, karena kebutuhan akan tempat tempat pertemuan dan aktivitas bersama di ruang terbuka. Ruang yang berfungsi sebagai tempat bermain aktif untuk anak-anak dan dewasa, tempat bersantai pasif untuk orang dewasa, dan berdasarkan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau dalam bentuk taman, lapangan terbuka dan taman bermain.
“Anggaran penataan Taman Kota ini bersumber dana APBD Kabupaten Tanggamus tahun anggaran 2024, sebesar Rp.3,59 Milyar. Yang dilaksanakan secara dua tahap, dengan jenis pengerjaan, yaitu :
“Pembangunan Patung Ir. Soekarno dengan tinggi 7 m, Penataan Taman dan halaman, Pembangunan Lapangan Basket,
Pembangunan Gedung Sanggar Seni Budaya. Rehabilitasi Toilet dan Pos Polisi serta sarana dan prasana lainnya, dan
Kami berharap masyarakat serta pihak setempat dapat bersama-sama menjaga, merawat dan memelihara semua fasilitas yang sudah ada, “tutupnya.
Komentar