oleh

Warga Yang Terdampak Angin Puting Beliung Hanya Dapat Beras 5 kg dan Mie Instan

TUBABA(Ragamnews.co.id)- Bencana Luar Biasa akibat angin puting beliung yang memporak porandakan ratusan rumah warga Tiyuh Panaragan Jaya Utama, selain itu beberapa rumah warga Tiyuh Gedung Ratu dan Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Tulang Bawang barat pada hari Sabtu malam (2/4/22).

 

Dari kejadian tersebut berapa hari yang lalu para korban hanya mendapatkan Beras 5 Kg dan Mie Instan 5 Bungkus.

 

 

Salah satu warga yang rumahnya juga terdampak angin puting beliung mengatakan kediaman mereka sudah di perbaiki dengan anggaran dari kantong sendri tanpa ada bantuan dari pemerintah kabupaten Tulangbawang Barat.

 

“Gimana mas kami hanya dapet bantuan beras 5kg sama Supermi 5 bungkus aja, berupa duit tidak ada, terpaksa kami memperbaiki dengan duit kami sendiri,untuk membangunkan rumah kami kembali,kalau tidak kami benahi kami mau tidur di mana mas sedangkan bantuan dana dari pemerintah tidak ada,kami berharap besar kepada pemerintah tulang bawang barat baik dari bupati,dinas, camat maupun dari kepalo Tiyuh setidaknya bisa meringankan beban kami untuk membenahi rumah kami yang rusak,” kata warga PJU. (14/04/2022).

 

Hal senada juga dikatakan beberapa korban warga sekitar yang Kediaman mereka menjadi pelampiasan angin puting beberapa hari yang lalu. Dengan membenahi tempat sendiri menggunakan uang sendiri menjadi keluh kesah warga sekitar, mengingat situasi kondisi pendapatan perekonomian yang minim sehingga mereka harus dengan terpaksa melakukan renovasi kediaman yang rusak berat hingga menghabiskan uang jutaan rupiah.

 

Terpisah, Supriyanto kepalo Tiyuh saat di konfirmasi melalui via cellulernya mengatakan,rumah warganya yang terdampak angin puting beliung sebanyak 270 rumah, Gedung Ratu 5 rumah, Panaragan 16 rumah dan Warga Gunung katun 5 rumah.

 

Dirinya menjelaskan bantuan dari BAZNAS berupa beras dan uang tunai Rp.5.000.000.

 

“Kalau di totalin BAZNAS kasih sepuluh juta, yang lima juta tunai dan yang 5 juta berupa barang, .kemarin panaragan kampung kami berikan 700 ribu buat warga Tanjung manis,sementara dari BPBD itu berupa beras sekitar 30 sak karung 5 kg, sama popok popok bayi, dari PMI sendiri terpal, pokoknya ada catatan nya di balai. pokok nya total semua beras itu sekitar 120 kg,” katanya Supri,Kamis(14/4/2022).

 

Supri menjelaskan dari uang tunai sebesar 5 juta dari BAZNAS di belikan sembako berupa beras ,karena menurutnya apabila tidak dibelikan beras maka tiyuh akan menombok Anggaran tersebut. “Kalau di global sekitar 300 rumah sedangkan beras cuman ada 120 sak, apakah gak banyak nombok nya kita,yang terdampak rata di bagi semua,”jelasnya Supri.

 

Masih kata Supri selain BAZNAS yang memberikan uang tunai ada salah satu anggota DPRD yang memberikan.

“Ini kan dari buk Condro Wati ngasih 5jt sisa BAZNAS kemaren 2 juta, ini masih ada 7 juta yang maksud saya akan di belikan buat lebaran ini berupa sirup sama roti dari 270 rumah untuk di bagikan nanti,” ucapnya.

 

Dirinya mengakui bantuan dari pemerintah Tulangbawang Barat tidak ada bantuan berupa Uang Tunai, sedang kan ini bencana besar. Diakuinya juga dari awal kejadian hingga saat ini Bupati maupun wakil Bupati tidak pernah datang ke lokasi rumah warga yang terdampak angin Puting Beliung.

 

“Gak pernah datang, ini kalau saya kasih satu orang 1 juta yang lain minta semua pusing saya,ketika saya kasih asbes tarok lah 10 biji aja semua pasti minta terus duit dari siapa yang mau ngasih kalikan saja 270 rumah,dari mana saya gak nombok,habis dana desa saya. Saya juga pernah tanya pak Somad gimana ini pak, masalah bantuan ini pak Somad bilang ada nya cuma itu, bingung gak bisa ngomong saya. kalau ada kucuran dana dari pemerintah enak saya.sedangkan tiyuh sendiri udah nombok 4 juta buat beli beras,” ujarnya.

 

“Saya juga pernah bilang Ama bapak Ashari dana desa yang buat perbaikan jalan mau saya alihkan buat korban bisa gak, katanya itu kan Pemerdayaan, kalau pun nanti bisa kita harus buat surat kejadian Luar Biasa (KLB) yang di nyatakan oleh pemerintah setempat dan harus rapat lagi sama BPT san Tokoh masyarakat,” tutupnya.(R/Eko)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed