Tulang Bawang Barat–Anggaran Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMT), Tiyuh Tri Tunggal Jaya, Kecamatan Gunung Agung, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung diduga Raib.
Pasalnya, Anggaran yang di kucurkan dari Dana Desa (DD) dengan melalui tahapan penyaluran untuk Penyertaan modal BUMT hingga saat ini mendapatkan minus yang sangat fantastis.
Menurut keterangan Ketua BUMT Tiyuh Tri Tunggal Jaya, pada program BUMT yang di kelolanya yaitu simpan pinjam.
Program simpan pinjam itu dijelaskannya menyasar kepada Warga Tiyuh setempat, dengan tidak ada jaminan.
“Jadi 5 kali Anggaran BUMT, tahun 2015 akhir di kucurkan sebesar 20 juta, tahun 2016 60 juta, tahun 2017 30 juta, tahun 2018 25 juta, total nya 135 juta,” Kata Dwi saat di konfirmasi, Jum’at (11/7/2025).
Dirinya mengakui tidak ada lagi anggaran keseluruhan baik modal maupun hasil, progam simpan pinjam tersebut dirinya menjelaskan bahwa macet, sehingga di lapangan anggaran tersebut mencapai Rp.90.000.000.
“Kas sisa 60 juta, yang 25 juta kes di pegang bendahara, yang 5 juta di rekening BUMT, nah yang 30 juta ini di pinjam anggota BUMT ada 5 orang akhir tahun ini kami kembalikan dengan persentase 2 persen,” kilahnya.
Masih kata Dwi, selain Warga dan anggota, Sumino kepalo Tiyuh juga sempat meminjam anggaran BUMT tanpa bunga selama 3 tahun.
“Dulu Pak kepalo pernah pinjam 20 juta tahun 2018 di kembalikan nya tahun 2021 pas mau nyalon lurah, gak ada bunganya,” jelas dia.
Dirinya menjelaskan nasabah yang di berikan pinjaman itu bervariasi.”tadinya ada boroh rencana nya BPKB tapi rapat gak ada boroh nya itu yang buat macet, ada yang di pinjam kan 500, ada yang 1 juta maksimal 5 juta,” kata dia.
Berdasarkan hasil investigasi di lapangan bahwa uang yang di pinjam kan kepada warga (Nasabah) sudah tidak ada lagi tagihan kepada warga yang di sebutkan oleh Ketua BUMT dengan anggaran sebesar Rp.90 Juta.
Hal itu juga di ungkapkan oleh narasumber yang terpercaya bahwa anggaran tersebut diduga sudah raib.
“Alah duitnya sudah gak ada, mana ada sebanyak itu tagihan di lapangan, kalau ada paling dikit, itu duitnya ya sama ketua itulah yang pakai, paling hanya pakai laporan saja, gak mungkin warga pinjam duit bisa macet , kalau ada juga sedikit gak banyak apalagi ini yang kelola emang orang sini saja,” ucap narasumber yang enggan di sebutkan namanya.
Dirinya berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) bisa mengusut anggaran BUMT tersebut. “Ya kalau bisa di usut dulu sama penegak hukum, karena itu kan uang negara,” pintanya.
Sayangnya, saat di konfirmasi melalui via telpon selulernya Kepalo Tiyuh dan Bendahara BUMT Tiyuh Tri Tunggal Jaya tidak di angkat, di WhatsApp pun tidak di balas.
Lantas, apa tanggapan pihak-pihak terkait atas adanya dugaan raib nya anggaran BUMT tersebut, simak berita selanjutnya…!!!(R)
Komentar